Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

iklan atas

CAPAIAN PEMBELAJARAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS Fase F Kelas XI dan XII SMK



CAPAIAN PEMBELAJARAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS Fase F Kelas XI dan XII SMK

Mekaelektronika Mata pelajaran Konsentrasi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang kefarmasian pada pelayanan farmasi di sarana fasilitas pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan resep baik di apotek, klinik, maupun rumah sakit, pelayanan obat bebas dan obat bebas terbatas, administrasi farmasi, Farmakognosi, Farmakologi, dan Kimia Farmasi Analisis. Konsentrasi keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas diharapkan dapat menghasilkan tenaga Asisten Tenaga Kefarmasian yang dalam pekerjaan utamanya dapat membantu Asisten Apoteker atau Apoteker yang bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Mata pelajaran ini berfungsi sebagai mata pelajaran inti pada Konsentrasi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas kejuruan di fase F. Peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep dan nilai-nilai baru secara mandiri. Sehingga peserta didik mampu menumbuhkan jiwa wirausaha, bekerja dalam jabatan dunia kerja pada bidang farmasi serta mendukung untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi vokasi dengan jurusan sejenis.

Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk peserta didik menjadi ahli pada bidang teknologi farmasi pada keahlian farmasi klinis dan komunitas, sekaligus berpikir kritis, mandiri dalam hal melakukan pekerjaan kefarmasian, kreatif dalam menangani permasalahan di lingkungan sekitarnya dan adaptif dengan kemajuan abad teknologi di bidang kefarmasian. Proses pembelajaran Konsentrasi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas mengintegrasikan muatan sikap yang melatih peserta didik untuk mandiri dan kreatif sehingga menjadi kekuatan peserta didik untuk bekerja secara profesional dalam bidang farmasi.

Pembelajaran dapat dilakukan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari, sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Model-model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project-based learning, teaching factory, problem-based learning, inquiry-based learning, atau model lainnya serta metode yang relevan.

Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk peserta didik memiliki keahlian pada bidang teknologi farmasi, meningkatkan lebih lanjut kemampuan logika dan teknologi digital (computational thinking) yaitu suatu cara berpikir yang memungkinkan untuk menguraikan suatu masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana, menemukan pola masalah serta menyusun langkahlangkah solusi mengatasi masalah. Penguasaan kemampuan konsentrasi keahlian farmasi klinis dan komunitas akan membiasakan peserta didik berpikir kritis dalam menghadapi permasalahan, bekerja mandiri serta kreatif dalam menemukan solusi permasalahan kehidupan.


Tujuan mata pelajaran ini adalah untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills) agar dapat:

1. memahami pelayanan farmasi;

2. memahami administrasi farmasi;

3. memahami farmakologi;

4. memahami farmakognosi; dan

5. memahami kimia farmasi analisis.

 

Karakteristik Karakteristik mata pelajaran ini berfokus pada kompetensi yang harus dimiliki oleh asisten tenaga kefarmasian serta jabatan lain sesuai dengan perkembangan dunia kerja pada fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu dalam proses pembelajarannya memerlukan ketelitian, ketekunan dan pemahaman mendalam. Mata pelajaran ini terdiri dari 5 elemen berikut:

Elemen

Deskripsi

Pelayanan Farmasi

Meliputi pengetahuan membaca resep dokter, kalkulasi biaya obat dan perbekalan kesehatan, teknik menyiapkan dan meracik sediaan farmasi, teknik menulis etiket dan menempelkannya pada kemasan sediaan farmasi, teknik menulis salinan resep, teknik dasar Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE), teknik membuat sediaan obat guna keperluan/persediaan obat di apotek dan menyiapkan keperluan sediaan farmasi di rumah sakit, pelayanan obat bebas, bebas terbatas dan perbekalan kesehatan.

Administrasi Farmasi

Meliputi teknik pencatatan dan dokumentasi perencanaan pengadaan, pemesanan, penerimaan, penyimpanan, dan distribusi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan, teknik pencatatan kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan, administrasi dokumen-dokumen sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan, pemasaran farmasi.

Farmakologi

Meliputi anatomi fisiologi tubuh manusia pada sistem pencernaan, sistem syaraf, sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, sistem integumen, sistem kekebalan tubuh, obat-obat yang berhubungan dengan gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan, sistem syaraf, sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, sistem integumen, sistem kekebalan tubuh.

Farmakognosi

Meliputi sediaan obat tradisional, obat herbal terstandardisasi, fitofarmaka, membuat sediaan jamu atau jamu kekinian secara sederhana, menganalisis sediaan galenika, memahami makroskopis dan mikroskopis pati, rimpang, folium dan fruktus, menganalisis simplisia semen, amylum, oleum, ganggang, eksudat tanaman.

Kimia Farmasi Analisis

Meliputi memahami dan melakukan analisis dasar kualitatif dan kuantitatif senyawa obat secara kimia.

 

Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik akan mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai Konsentrasi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas dalam rangka menguatkan renjana (passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Peserta didik dapat memahami prosedur pelayanan farmasi, administrasi farmasi, farmakologi, farmakognosi, dan kimia farmasi analisis.

Elemen

Capaian Pembelajaran

Pelayanan Farmasi

Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami prosedur pelayanan farmasi mulai dari cara membaca resep dokter, kalkulasi biaya obat dan perbekalan kesehatan, teknik menyiapkan dan meracik sediaan farmasi, teknik membuat sediaan obat guna keperluan/persediaan obat di apotek dan menyiapkan keperluan sediaan farmasi di rumah sakit, pelayanan obat bebas, bebas terbatas dan perbekalan kesehatan.

Peserta didik juga memahami teknik penulisan etiket dan penggunaannya pada kemasan sediaan farmasi, teknik menulis salinan resep, serta teknik dasar Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE).

Administrasi Farmasi

Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami administrasi di bidang farmasi seperti teknik pencatatan dan dokumentasi perencanaan pengadaan, pemesanan, penerimaan, penyimpanan, dan distribusi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan. Peserta didik juga memahami teknik pencatatan kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan, administrasi dokumendokumen sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan, serta pemasaran farmasi.

Farmakologi

Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami anatomi fisiologi tubuh manusia pada sistem pencernaan, sistem syaraf, sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, sistem integumen, dan sistem kekebalan tubuh. Peserta didik juga memahami obatobat yang berhubungan dengan gangguan pada sistem pencernaan, sistem syaraf, sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, sistem integumen, dan sistem kekebalan tubuh.

Farmakognosi

Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami sediaan obat tradisional, obat herbal terstandardisasi, dan fitofarmaka. Peserta didik juga mampu membuat sediaan jamu atau jamu kekinian secara sederhana dan menganalisis sediaan galenika. Selain itu, peserta didik dapat memahami makroskopis dan mikroskopis pati, rimpang, folium dan fruktus, serta menganalisis simplisia semen, amylum, oleum, ganggang, dan eksudat tanaman.

Kimia Farmasi Analisis

Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami dan melakukan analisis dasar baik kualitatif maupun kuantitatif senyawa obat secara kimia.