CAPAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) FASE D kelas VII - IX SMP/MTs/ PROGRAM PAKET B
CAPAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) FASE D kelas VII - IX SMP/MTs/ PROGRAM PAKET B
Indonesia di tahun-tahun mendatang akan mengalami bonus demografi, yaitu jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Keadaan ini membutuhkan solusi rasional serta terukur secara ilmiah, sehingga bonus demografi akan menjadi sumber kekuatan bangsa. Sumber daya manusia Indonesia terutama yang berusia produktif perlu memiliki kemampuan- kemampuan yang mendukungnya berkontribusi di masyarakat. Indonesia perlu menghasilkan sumber daya manusia yang mampu mengelola dan menjaga sumber daya alam untuk kesejahteraan bangsa berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan prinsip keadilan sosial.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki peran penting dalam hal ini. Akan tetapi, selama ini proses pembelajaran IPS lebih menekankan kepada dimensi pengetahuan. Kurang perhatian kepada dimensi keterampilan berpikir. Oleh karena itu dalam pembelajaran dengan paradigma baru diharapkan dimensi keterampilan berpikir lebih digali. Dengan pendekatan pembelajaran keterampilan proses yang berpusat pada peserta didik. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki peran penting dalam hal ini. Dengan pendekatan pembelajaran inkuiri yang berpusat pada peserta didik, Pendidikan IPS menjadi sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait kehidupan masyarakat dengan lingkungannya. Termasuk di dalamnya membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan yang akan menjadi modal untuk berkolaborasi dalam masyarakat yang majemuk, baik di tingkat lokal, nasional maupun global dengan tetap berpegang teguh kepada nilai-nilai Pancasila sebagai kepribadian bangsa. Pendidikan IPS merupakan perpaduan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora termasuk di dalamnya agama, filsafat, dan pendidikan. IPS juga dapat mengambil aspek-aspek tertentu dan ilmu-ilmu kealaman serta teknologi.
B. Tujuan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP/ MTs/ Program Paket B
Tujuan
pembelajaran IPS adalah agar peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami
konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat serta memiliki
keterampilan penting di tengah perkembangan dunia untuk bisa berkontribusi
menciptakan kondisi kehidupan yang lebih baik. Secara rinci tujuan pelajaran
IPS adalah:
1. Memahami
dan menganalisis konsep-konsep yang berkaitan dengan pola dan persebaran
keruangan, interaksi sosial, pemenuhan kebutuhan, dan kesejarahan perkembangan
kehidupan masyarakat;
2. Memiliki
keterampilan dalam berpikir kritis, berkomunikasi, berkreativitas, dan
berkolaborasi dalam kerangka perkembangan teknologi terkini;
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial kemanusiaan dan lingkungan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap bangsa dan negara sehingga mampu merefleksikan peran diri di tengah lingkungan sosialnya.
4. Menunjukkan hasil pemahaman konsep pengetahuan dan pengasahan keterampilannya dengan membuat karya atau melakukan aksi sosial.
C. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP/MTs/Program Paket B
Karakteristik
IPS adalah perilaku sosial, ekonomi, dan budaya manusia di masyarakat dalam
konteks ruang dan waktu yang mengalami perubahan. Oleh karena itu, masyarakat
menjadi sumber utama IPS. Perlu ditekankan bahwa materi-materi pembelajaran
hanya kendaraan menuju capaian pembelajaran. Artinya proses pembelajaran tidak
berfokus utama pada penyelesaian materi, tapi lebih kepada ketercapaian
kompetensi. Penyelenggara pendidikan mempunyai peluang untuk mengembangkan
materi secara mandiri.
Pembahasan
materi pembelajaran tidak disampaikan secara terpisah antara Geografi, Ekonomi,
Sejarah, Sosiologi, namun harus terintegrasi sehingga pelajar mendapatkan
pemahaman dan keterampilan yang utuh yang sesuai dengan karakteristik
pembelajaran abad ke-21. Adapun elemen serta ruang lingkup mata pelajaran IPS
di SMP sebagai berikut:
Elemen |
Deskripsi |
Pemahaman |
Mata pelajaran IPS terkait dengan pandangan bahwa
IPS sebagai materi pembelajaran yang berkaitan dengan fakta, konsep,
prosedur, dan metakognisi, maka cakupan materi dalam elemen ini adalah: 1. Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu;
materi ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan lingkungan
alam serta kesejarahan dalam konteks lokal dan regional, nasional, hingga
global. Selain itu, materi ini juga terkait dengan pembelajaran tentang
kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial,
ekonomi, dan politik. Mempelajari konektivitas dan interaksi tersebut
mengasah kemampuan berpikir kritis pelajar memahami efek sebab dan akibat. 2. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa pra
aksara, kerajaan, kolonial, awal kemerdekaan sampai dengan sekarang; Selain pengetahuan mengenai perkembangan
kehidupan masyarakat Indonesia, bagian ini menjadi sarana untuk merefleksikan
kondisi kehidupan masyarakat dari masa pra aksara, Hindu, Budha, Islam,
kolonialisme hingga kemerdekaan untuk memunculkan semangat kebangsaan. Materi
ini juga menjadi sarana mengasah kesadaran untuk berpikir dari berbagai
perspektif berdasarkan perbedaan historis, geografis, ekonomi, sosial dan
budaya, serta menggunakan pengetahuan tersebut untuk kehidupan masa depan
yang berkelanjutan. 3. Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan
dinamika sosial; materi ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri,
merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang
berbeda-beda, serta mempelajari dan menjalankan peran sebagai warga Indonesia
dan bagian dari warga dunia ditinjau secara sosiologis, historis, geografis,
maupun sebagai pelaku ekonomi. Peserta didik mempelajari tentang interaksi
dan institusi sosial, peluang dan tantangannya untuk mewujudkan pembangunan
keberlanjutan bagi kemaslahatan manusia dan bumi. 4. Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya dan
berteknologi di era global; materi ini berkaitan tentang peran diri,
masyarakat serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik
menganalisis sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menganalisis
faktor-faktor penyebab kelangkaan, permintaan, penawaran, harga pasar, serta
inflasi. Mengidentifikasi peran lembaga keuangan, nilai, serta fungsi uang.
Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran
keuangan keluarga, perusahaan serta negara. Mengidentifikasi hak dan
kewajiban dalam jasa keuangan. Ruang lingkup ini menjadi salah satu ruang
untuk peserta berlatih membangun kesadaran dan memberikan kontribusi ke
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup di tingkat lokal namun dalam
perspektif global. |
Keterampilan Proses |
Keterampilan Proses merupakan keseluruhan
keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat
digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip, atau teori untuk
mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan
penyangkalan terhadap suatu penemuan (Indrawati dalam Trianto, 2008:72).
Menurut Mulyasa (2007:99), Pendekatan Keterampilan Proses merupakan
pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas, dan
kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, nilai dan sikap,
serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik perlu mengasah keterampilan
berpikirnya sehingga pembelajaran yang dialaminya bermakna. Hal ini hanya
bisa terjadi ketika peserta didik terlibat penuh dalam pembelajarannya. Oleh
karena itu, penting bagi peserta didik untuk memiliki keterampilan inkuiri,
yang menekankan penyelidikan dan penemuan oleh peserta didik dalam
mempelajari IPS, sehingga ia bisa mencari tahu dan menemukan solusi secara
aktif terkait perilaku sosial, ekonomi, dan budaya manusia di masyarakat dalam konteks ruang dan waktu yang
mengalami perubahan. Guru perlu mempertimbangkan hal yang peserta didik harap
dapat ia pahami lebih dalam, pengetahuan yang perlu ia miliki untuk mencapai
hal tersebut, keterampilan apa yang dapat diasah, karya atau aksi apa yang
dapat dilakukan peserta didik, serta karakter positif apa yang dapat
diperkuat dalam melakukan pembelajaran inkuiri. Hal ini untuk mempersiapkan
peserta didik menjadi warga negara yang berpartisipasi secara cerdas dalam
masyarakat yang berkebhinekaan global. Keterampilan berpikir inkuiri dimulai
dari mengajukan pertanyaan dan mengidentifikasi masalah, mengumpulkan dan
mengelola informasi, merencanakan dan mengembangkan ide solusi, mengambil
kesimpulan dan merumuskan aksi, mencipta dan melaksanakan aksi,
mengomunikasikan dan merefleksikan. Siklus keterampilan proses dijabarkan di
bawah ini : Mengamati: Peserta didik melakukan kegiatan yang dilaksanakan
secara sengaja dan terencana dengan maksud untuk mendapat informasi dari
hasil pengamatan. Pengamatan bisa dilakukan langsung atau menggunakan
instrumen lain. 1. Menanya: Peserta didik menyusun pertanyaan
tentang hal-hal yang ingin diketahuinya dan masalah apa yang ditemukan. Pada
tahap ini ia juga menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan
baru yang akan dipelajari sehingga bisa menjelaskan permasalahan yang sedang
diselidiki dengan rumus 5W 1H (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan
bagaimana), dan memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan jawaban atas
pertanyaan. 2. Mengumpulkan Informasi: Peserta didik penyusunan
langkah-langkah untuk mengumpulkan informasi melalui studi pustaka, studi
dokumen, wawancara, observasi, kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi
lainnya. 3. Mengorganisasikan Informasi: Peserta didik
memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang diperoleh. Proses analisis
informasi dilakukan dengan cara verifikasi, interpretasi, dan triangulasi
informasi. 4. Menarik Kesimpulan: Peserta didik menjawab,
mengukur dan mendeskripsikan serta menjelaskan permasalahan yang ada dengan
memenuhi prosedur dan tahapan yang ditetapkan. Mengomunikasikan: Peserta didik mengungkapkan
seluruh hasil tahapan di atas secara lisan dan tulisan dalam bentuk media
digital dan non-digital. Peserta didik lalu mengomunikasikan hasil temuannya
dengan mempublikasikan hasil laporan dalam bentuk presentasi digital dan atau
non digital, dan sebagainya. 6. Merefleksikan dan Merencanakan Proyek Lanjutan
Secara Kolaboratif Peserta
didik mampu mengevaluasi pengalaman belajar yang telah dilalui dan diharapkan
dapat merencanakan proyek lanjutan dengan melibatkan lintas mata pelajaran
secara kolaboratif. |
D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fase D (Umumnya untuk kelas VII - IX SMP/MTs/Program Paket B)
Pada
akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan memiliki kesadaran akan keberadaan
diri serta mampu berinteraksi dengan lingkungan terdekatnya. Ia mampu
menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah dengan karakteristik
masyarakat dan memahami potensi sumber daya alam serta kaitannya dengan
mitigasi kebencanaan. Ia juga mampu menganalisis hubungan antara keragaman
kondisi geografis nusantara terhadap pembentukan kemajemukan budaya. Ia mampu
memahami bagaimana masyarakat saling berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya. Ia mampu menganalisis peran pemerintah dan masyarakat dalam mendorong
pertumbuhan perekonomian. Peserta didik juga mampu memahami dan memiliki
kesadaran terhadap perubahan sosial yang sedang terjadi di era kontemporer. Ia
dapat menganalisis perkembangan ekonomi di era digital. Peserta didik memahami
tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju. Ia menyadari
perannya sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan dunia di tengah isu-isu
regional dan global yang sedang terjadi dan ikut memberikan kontribusi yang
positif.
Peserta
didik mampu memahami dan menerapkan materi pembelajaran melalui pendekatan
keterampilan proses dalam belajarnya, yaitu mengamati, menanya dengan rumus 5W
1H. Kemudian mampu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan
jawaban-jawaban yang ditemukan. Peserta didik juga mampu mengumpulkan informasi
melalui studi pustaka, studi dokumen, lapangan, wawancara, observasi,
kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi lainnya. Merencanakan dan
mengembangkan penyelidikan. Peserta didik mengorganisasikan informasi dengan
memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang diperoleh. Proses analisis
informasi dilakukan dengan cara verifikasi, interpretasi, dan triangulasi
informasi. Peserta didik menarik kesimpulan, menjawab, mengukur dan
mendeskripsikan serta menjelaskan permasalahan yang ada dengan memenuhi
prosedur dan tahapan yang ditetapkan. Peserta didik mengungkapkan seluruh hasil
tahapan di atas secara lisan dan tulisan dalam bentuk media digital dan
non-digital. Peserta didik lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan
mempublikasikan hasil laporan dalam bentuk presentasi digital dan atau non
digital, dan sebagainya. Selain itu peserta didik mampu mengevaluasi pengalaman
belajar yang telah dilalui dan diharapkan dapat merencanakan proyek lanjutan
dengan melibatkan lintas mata pelajaran secara kolaboratif. Fase D berdasarkan
elemen
Elemen |
Capaian
Pembelajaran |
Pemahaman
Konsep |
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami
dan memiliki kesadaran akan keberadaan diri serta mampu berinteraksi dengan lingkungan
terdekatnya. Ia mampu menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah
dengan karakteristik masyarakat dan memahami potensi sumber daya alam serta
kaitannya dengan mitigasi kebencanaan. Ia juga mampu menganalisis hubungan
antara keragaman kondisi geografis nusantara terhadap pembentukan kemajemukan
budaya. Ia mampu memahami bagaimana masyarakat saling berupaya untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia mampu menganalisis peran pemerintah dan
masyarakat dalam mendorong pertumbuhan perekonomian. Peserta didik juga mampu
memahami dan memiliki kesadaran terhadap perubahan sosial yang sedang terjadi
di era kontemporer. Ia dapat menganalisis perkembangan ekonomi di era
digital. Peserta didik memahami tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi
negara maju. Ia menyadari perannya sebagai bagian dari masyarakat Indonesia
dan dunia di tengah isu-isu regional dan global yang sedang terjadi dan ikut
memberikan kontribusi yang positif. |
Keterampilan
Proses |
Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu memahami
dan menerapkan materi pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses
dalam belajarnya, yaitu mengamati, menanya dengan rumus 5W 1H. Kemudian mampu
memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan jawaban-jawaban yang
ditemukan. Peserta didik juga mampu mengumpulkan informasi melalui studi
pustaka, studi dokumen, lapangan, wawancara, observasi, kuesioner, dan teknik
pengumpulan informasi lainnya. merencanakan dan mengembangkan penyelidikan.
Peserta didik mengorganisasikan informasi dengan memilih, mengolah dan
menganalisis informasi yang diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan
dengan cara verifikasi, interpretasi, dan triangulasi informasi. Peserta
didik menarik kesimpulan, menjawab, mengukur dan mendeskripsikan serta
menjelaskan permasalahan yang ada dengan memenuhi prosedur dan tahapan yang
ditetapkan. Peserta didik mengungkapkan seluruh hasil tahapan di atas secara
lisan dan tulisan dalam bentuk media digital dan nondigital. Peserta didik
lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil laporan
dalam bentuk presentasi digital dan atau non digital, dan sebagainya. Selain
itu peserta didik mampu mengevaluasi pengalaman belajar yang telah dilalui
dan diharapkan dapat merencanakan proyek lanjutan dengan melibatkan lintas mata
pelajaran secara kolaboratif. |